BiofarmingOrganik, Tulungagung - Ingin bertanam melon dengan perawatan yang mudah? Melon Hijau bisa menjadi alternatif solusinya. Seperti berita yang ditulis dalam Radar Tulungagung (9/12) berikut ini.
Kota Marmer memiliki lahan pertanian yang gembur. Sehingga, tanaman apa saja yang ditanam pasti membuahkan hasil maksimal. Seperti tanaman melon salah satunya. Salah satunya Desa Gedangan, Kecamatan Campur Darat, banyak lahan pertanian justru ditanami melon dibandingkan padi.
Warjito, salah seorang petani mengatakan, setahun ini, dirinya tiga kali memanen melon. Pasalnya, harga buah dengan nama latin Cucumis melo L. itu sedang bagus. Satu kilogram melon harganya kisaran Rp Rp6 ribu - Rp7 ribu. "Saya menanam melon hijau. Pasalnya, perawatannya lebih gampang dibandingkan melon lainnya," katanya.
Dia menjelaskan, tanaman melon hijau ini tidak membutuhkan air terlalu banyak. Namun pengairan harus dilakukan rutin untuk menghindari rusak tangkai dan daun. "Tapi, karena musim hujan dan wilayah sini sering diguyur hujan, kami tidak kesulitan air," jelasnya.
Melon bisa dipanen saat berumur tiga bulan sejak usia tanam. Buah melon hijau ini lebih besar dibandingkan melon lainnya. Bahkan, rasanya lebih manis meski banyak mengandung air. "Melon hijau cocok untuk es buah dan konsumsi sehari-hari," ucapnya.
Dia menambahkan, untuk pemasarannya di wilayah Tulungagung saja. Sebab, untuk dikirim ke luar kota dikhawatirkan tidak bisa mengirim kembali stok melon. "Jual di Tulungagung saja sudah laku keras. Kalau kirim, nanti malah membuat kecewa tengkulak kalau sewaktu-waktu tidak bisa menyetok," tambahnya (nva/and).
Cara Hebat Tingkatkan Hasil Produksi Melon
Hasil panen yang meningkat tentu menjadi dambaan setiap petani melon. Apalagi, usia panen bisa dipersingkat. Sementara satu hal yang perlu enjadi perhatian bersama adalah bagaimana menghasilkan buah melon yang sehat sebagai buah konsumsi. Pasalnya, buah adalah makanan konsumsi sehari-hari. Menyantap buah bertujuan agar badan menjadi sehat.
Terdapat cara bertanam melon secara organik dengan menggunakan pupuk dan pestisida organik produksi NASA. Berikut video testimoninya.
No comments:
Post a Comment