Agen Hayati Pembasmi Penyakit NATURAL GLIO

Natural GLIO

Agens Hayati Pembasmi penyakit


Kemasan : 100 gr
Bentuk serbuk
bahan aktif : jamur aktif yang berfungsi membasmi penyakit (agensia antagonis) pada tanaman yang berasal dari pupuk kandang ataupun pengaruh dari luar.


Penyakit Sasaran NATURAL GLIO

Penyakit yang terbawa biji / tanah : penyakit rebah semai yang disebabkan jamur phytium sp dan rizoctonia sp. Penyakit lumpuh layu yang disebabkan oleh jamur fusarium sp dan bakteri pseudomonas sp.


Bahan Aktif NATURAL GLIO

Gliocladium sp + Trichoderma sp dalam bentuk serbuk, tahan disimpan dalam waktu 3 – 5 tahun tanpa berkurang efektifitasnya.


Cara Kerja NATURAL GLIO

  1. Menghancurkan patogen-patogen penyebab penyakit dari luar (inokulum) dan mematikan sumber berkembangnya penyakit.
  2. Mencegah patogen-patogen penyebab penyakit membentuk koloni di dalam tanah.
  3. Melindungi perkecambahan biji, akar, dan infeksi penyebab penyakit bakteri patogen.


Cara Pakai NATURAL GLIO

Campurkan Natural Glio 100 gr + pupuk kandang matang 25 kg, diperam 1-3 minggu di dalam karung. Sebar merata pada lahan, atau per lubang tanaman diberikan 1 sendok makan.

Dapatkan produk Natural Glio di: 
Griya Herba Natural Agro 
Jl. Letjen Suprapto No. 85, Kepatihan, Tulungagung 
Telp/sms. 0355-7801658

MARI HIJAUKAN BUMI KITA

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

''Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.'' (QS al-Baqarah : 22).


Dari Jabir bin Abdullah ra berkata, telah bersabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam:

“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Imam Muslim hadits no.1552(10))

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:

“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya .” [HR. Muslim dalam Al-Musaqoh,3945].


Tabi’in, Umarah bin Khuzaimah bin Tsabit Al-Anshoriy Al-Madaniy, bahwa “Aku pernah mendengarkan Umar bin Khaththab berkata kepada bapakku, “Apa yang menghalangi dirimu untuk menanami tanahmu?”

Bapakku berkata , “Aku orang yang sudah tua, ”

Umar berkata kepadanya, “Aku mengharuskan engkau (menanamnya). Engkau harus menanamnya!”
Sungguh aku melihat Umar bin Khaththab menanamnya dengan tangannya bersama bapakku. ” [HR. Ibnu Jarir Ath-Thobariy sebagaimana dalam Ash-Shohihah (1/1/39)]