Pupuk Tambak Organik TON

TON

Pupuk Tambak Organik Nusantara
Kemasan : 250 gr dan 3 Kg
Bentuk serbuk
Legalitas:
Izin Departemen Perdagangan RI : no Reg. 503/00.1999/B/ILMK/V
Izin Departemen Pertanian RI: no. P.003/ORGANIK/PPI/X/2005
Sucofindo: no. 3561024


Keunggulan TON

  1. Cukup signifikan sebagai pengganti pupuk Urea / pupuk Kandang di tambak
  2. Mempercepat pertumbuhan plankton (pakan alami ikan / udang / bandeng)
  3. Membantu merutinkan molting udang
  4. Mempercepat pertumbuhan ikan, udang & bandeng
  5. Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit
  6. Membantu perkembangan mikroorganisme yang bermanfaat bagi lingkungan tambak dan bermanfaat bagi pertumbuhan ikan, udang dan bandeng
  7. Menetralkan racun berbahaya seperti H2S, amoniak, asam laktat, dll dan mengikat logam-logam berat yang berbahaya


Cara Pakai TON

  1. Saat pengeringan tambak / kolam, semprotkan 2,5 Kg TON
  2. Sebelum penebaran benur / bibit, tebarkan TON 250 gr sebanyak 10 botol ke tambak. Plankton akan tumbuh dalam 3 hari.
  3. Selanjutnya untuk terapi budidaya, tebarkan TON ke tambak sebanyak 2 botol setiap 1 bulan sekali atau 1 sendok makan TON + air 10 liter siramkan ke kolam / tambak.


Kandungan TON



N = 2,67%, P205 = 1,36%, K = 1,55%, Ca = 1,46%, S = 1,43 %, Mg = 0,4%, Cl = 1,27%, Mn = 0,01%, Fe = 0,18%, Cu <1,19 ppm, Zn = 0,002%, Na = 0,11%, Si = 0,3%, Al = 0,11 %, Si 0,3%, NaCl = 2,09%, SO4 = 4,31%, C/N ratio = 5,86%, PH = 8, Lemak = 0,07%, Protein = 16,69%, Karbohidrat = 1,01%, mengandung asam Humat 1,29%

MARI HIJAUKAN BUMI KITA

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

''Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.'' (QS al-Baqarah : 22).


Dari Jabir bin Abdullah ra berkata, telah bersabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam:

“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Imam Muslim hadits no.1552(10))

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:

“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya .” [HR. Muslim dalam Al-Musaqoh,3945].


Tabi’in, Umarah bin Khuzaimah bin Tsabit Al-Anshoriy Al-Madaniy, bahwa “Aku pernah mendengarkan Umar bin Khaththab berkata kepada bapakku, “Apa yang menghalangi dirimu untuk menanami tanahmu?”

Bapakku berkata , “Aku orang yang sudah tua, ”

Umar berkata kepadanya, “Aku mengharuskan engkau (menanamnya). Engkau harus menanamnya!”
Sungguh aku melihat Umar bin Khaththab menanamnya dengan tangannya bersama bapakku. ” [HR. Ibnu Jarir Ath-Thobariy sebagaimana dalam Ash-Shohihah (1/1/39)]