Lab. Natural Nusantara, Pandansimo, Bantul (sumber:wongtaniku.wordpress) |
BiofarmingOrganik - Bercocok tanam di lahan pantai? Ah, tak mungkin. Boleh jadi itu yang muncul dalam benak kita saat membayangkan tanah pasir yang begitu tandus bisa menghasilkan buah-buahan, padi, sayuran, dan sumber pangan lainnya. Wajar memang, karena pasir bersifat sangat porous sehingga mustahil tanaman mendapatkan unsur hara yang memadai.
Namun, manusia telah dimuliakan Allah swt dengan pemberian akal untuk memikirkan solusi sebuah masalah. Termasuk memikirkan solusi pangan bagi masyarakat di pinggiran pantai yang bisa diadakan secara mandiri.
Pernah mendengar teknologi hidroponik? Ya, dengan hidroponik, kehadiran tanah sudah tidak lagi dibutuhkan. Cukup mengandalkan media seperti pasir atau batu, bahkah hanya dengan mengandalkan media yang cukup untuk sekadar menegakkan tanaman. Yang menjadi poin pentingnya adalah kecukupan air dan seberapa hebat kualitas nutrisi yang diberikan pada tanaman yang dibudidayakan. Sama seperti kasus budidaya pertanian di lahan pantai ini.
Percobaan budidaya tanaman di lahan pantai ini telah dilakukan oleh PT Natural Nusantara (NASA). Uji coba ini dilakukan untuk menguji keunggulan produk NASA, yaitu pupuk organik cair (POC) NASA, Hormonik, dan SUPERNASA di lahan pasir. Uji coba dilakukan di Laboratorium NASA (Natural Nusantara) yang terletak di Pantai Pandansimo, Bantul, pada Bulan November 2002.
Saat uji coba ini baru dilakukan, Pantai Pandansimo masih terasa panas dan tampak gersang tanpa pepohonan. Lokasi di tepian pantai dengan kondisi lingkungan ekstrim ini sengaja dipilih untuk melakukan uji kualitas produk NASA. Pelaksanaan uji kualitas NASA dipimpin dan diawasi langsung oleh Ir. Soemarno.
Siapa sangka, lahan uji coba ini murni pasir pantai tanpa campuran tanah dan pupuk kandang. Dengan teknologi NASA, ternyata padi dapat tumbuh dengan subur walau ditanam pada media yang ekstrim. Padi Rajalele berumur 35 hari memiliki anakan padi yang berjulah 35 anakan dan terus bertambah.
Saat uji coba ini baru dilakukan, Pantai Pandansimo masih terasa panas dan tampak gersang tanpa pepohonan. Lokasi di tepian pantai dengan kondisi lingkungan ekstrim ini sengaja dipilih untuk melakukan uji kualitas produk NASA. Pelaksanaan uji kualitas NASA dipimpin dan diawasi langsung oleh Ir. Soemarno.
Siapa sangka, lahan uji coba ini murni pasir pantai tanpa campuran tanah dan pupuk kandang. Dengan teknologi NASA, ternyata padi dapat tumbuh dengan subur walau ditanam pada media yang ekstrim. Padi Rajalele berumur 35 hari memiliki anakan padi yang berjulah 35 anakan dan terus bertambah.
Tak hanya padi, uji coba juga dilakukan pada tanaman pisang, sawo, singkong, kacang tanah, kangkung, dan beberapa tanaman lainnya. Hasilnya? Tanaman tampak subur dan sukses menghasilkan buah.
Uji coba ini tak sia-sia. Empat tahun kemudian, setelah melewati riset demi riset, kawasan pantai Pandansimo, Bantul, sudah tidak gersang lagi. Suasana hutan dengan lingkungan yang teduh telah tercipta. Hijaunya Pantai Pandansimo telah menjadi saksi keandalan produk Natural Nusantara (NASA).
No comments:
Post a Comment