Agar Kenari Jantan tetap Produktif Meski Sedang Molting

BiofarmingOrganik - Molting merupakan mekanisme rontok bulu pada unggas atau burung. Di dunia perikanan, istilah molting juga digunakan untuk menyebut proses pergantian kulit luar atau cangkang yang keras pada kebanyakan nrustasea, misalnya udang, lobster, dan kepiting.

Melihat burung yang sedang molting tentu menimbulkan perasaan khawatir. Khawatit terhadap kesehatannya dan, tentu saja, burung pun menjadi kurang elok dipandang mata. Perasaan seperti ini pula yang melanda Asep Andry, salah satu pemilik burung kenari.

"Saya punya burung kenari, yang betina lagi loloh burung anakan. Pas usia anaknya 1 bulan, pejantannya mengalami "ambrol". Padahal waktu itu betinanya sudah berahi kembali. Saya sangat bingung," kenang Asep.

Kebingungan Asep bukan tanpa alasan. Ia khawatir jika dikawinkan saat pejantannya sedang molting maka telurnya akan kosong, alias infertil. 

Aep pun segera mencari informasi dan solusi via internet. Hingga ia bertemu salah seorang temannya yang menawarkan Biojanna 6 For Bird. Ia pun membeli nutrisi hayati tersebut dari sang teman.

Tak menunggu lama, Asep pun memberikan Biojanna 6 For Bird kepada kedua indukan burung kenarinya. Meskipun ia tidak berharap tinggi indukannya akan bisa bertelur. 

Ternyata, 14 hari kemudian, induk betina menghasilkan telur sebanyak 4 butir. Tak hanya itu, keempat telur tersebut bahkan menetas semua!

"Alangkah bahagianya hati ini. Biojanna 6 mantaaaap..!" puji Asep.



Dapatkan Biojanna 6 For Bird di: 
Griya Herba Natural Agro 
Jl. Letjen Suprapto No. 85, Kepatihan, Tulungagung 
Telp/sms. 0355-7801658 (Flexi)

No comments:

Post a Comment

MARI HIJAUKAN BUMI KITA

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

''Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.'' (QS al-Baqarah : 22).


Dari Jabir bin Abdullah ra berkata, telah bersabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam:

“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Imam Muslim hadits no.1552(10))

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:

“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya .” [HR. Muslim dalam Al-Musaqoh,3945].


Tabi’in, Umarah bin Khuzaimah bin Tsabit Al-Anshoriy Al-Madaniy, bahwa “Aku pernah mendengarkan Umar bin Khaththab berkata kepada bapakku, “Apa yang menghalangi dirimu untuk menanami tanahmu?”

Bapakku berkata , “Aku orang yang sudah tua, ”

Umar berkata kepadanya, “Aku mengharuskan engkau (menanamnya). Engkau harus menanamnya!”
Sungguh aku melihat Umar bin Khaththab menanamnya dengan tangannya bersama bapakku. ” [HR. Ibnu Jarir Ath-Thobariy sebagaimana dalam Ash-Shohihah (1/1/39)]