Pemangkasan, Pacu Munculnya Buah Srikaya di Dekat Batang Utama

Buah srikaya (Foto: alamendah)
BIONIK-Secara alamiah, buah srikaya muncul di ujung tajuk tanaman. Jika dibiarkan terus tumbuh, berat buah srikaya di ujung tajuk hanya berkisar 400-500 g per buah. Paling tidak, hanya 20-30% buah srikaya yang bisa mencapai berat optimal.

Namun, dengan pemangkasan, berat buah Annona squamosa ini bisa mencapai bobot optimal, yaitu 600-800 g per buah dan relatif seragam. Inilah yang dilakukan Markus Amin.

Menurut pakar fisiologi tanaman di Jakarta, Yos Sutiyoso, optimalisasi berat buah dengan pemangkasan itu sangat memungkinkan. Hal itu terjadi karena buah di ujung tanduk hanya mendapat pasokan makanan yang lebih sedikit, dibandingkan jika posisinya dekat dengan batang. Di cabang atau batang besar, jumlah saluran floem dan xilem lebih banyak. Dengan begitu, aliran nutrisi dan karbohidrat pun menjadi lebih besar.

Aplikasi jelang pemangkasan
Menurut Markus, aplikasi pemangkasan sebaiknya dilakukan pada saat tanaman berumur 1,5 tahun. Pada usia ini, tanaman sudah memasuki usia produktif. Selain itu, batang dan cabang sudah lebih kuat.

Agar peluang keberhasilan tinggi, Markus mengatur pemupukan dan penyiraman. Seminggu sebelum pemangkasan, tanaman diberi pupuk kaya fosfor dan kalium. Penambahan fosfor dan kalium serta pengurangan nitrogen akan meningkatkan rasio C/N. Dengan begitu, tanaman beralih dari masa vegetatif ke pembungaan dan pembuahan.

Pemangkasan  
Pemangkasan dilakukan pada tunas daun paling muda, berukuran kecil, dan masih menggulung. Selain itu, dilakukan pula pemangkasan pada daun-daun di cabang dekat batang utama. Pemangkasan daun ini hanya menyisakan tangkai daun beberapa milimeter. Sementara itu, daun di ujung tajuk dipertahankan.

Jumlah daun tua di ujung tajuk yang perlu disisakan disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan sampai makanan hasil fotosintesis tidak cukup membesarkan buah karena jumlah daun yang ada sedikit. Demikian ungkap Yos Sutiyoso.

Adapun Markus menyisakan 4-6 daun di setiap ujung cabang. Penyisaan ini juga bertujuan untuk menghambat munculnya tunas di ujung. Dua minggu berikutnya, tunas baru yang membawa bunga pun bermunculan.

Paskapemangkasan
Setelah pemangkasan, penyiraman hanya dilakukan 3 hari sekali. Setelah bunga bermunculan, penyiraman pun ditingkatkan menjadi setiap hari.

Seleksi buah
Dari sekian banyak bunga, hanya 50% yang akan menjadi buah. Seleksi buah dilakukan pada saat ukurannya sebesar kelereng. Pada cabang sebesar jari telunjuk, sisakan satu buah. Sementara pada cabang yang lebih besar bisa dibiarkan mengandung 2 atau 3 buah. Yang penting, satu buah untuk satu titik tunas.

Nah, selanjutnya, Anda tinggal menunggu buah srikaya berbobot 600-800 g per buah menggelayuti setiap cabang srikaya. (Rch/Biofarming Organik)



MARI HIJAUKAN BUMI KITA

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

''Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.'' (QS al-Baqarah : 22).


Dari Jabir bin Abdullah ra berkata, telah bersabda Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam:

“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Imam Muslim hadits no.1552(10))

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:

“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya .” [HR. Muslim dalam Al-Musaqoh,3945].


Tabi’in, Umarah bin Khuzaimah bin Tsabit Al-Anshoriy Al-Madaniy, bahwa “Aku pernah mendengarkan Umar bin Khaththab berkata kepada bapakku, “Apa yang menghalangi dirimu untuk menanami tanahmu?”

Bapakku berkata , “Aku orang yang sudah tua, ”

Umar berkata kepadanya, “Aku mengharuskan engkau (menanamnya). Engkau harus menanamnya!”
Sungguh aku melihat Umar bin Khaththab menanamnya dengan tangannya bersama bapakku. ” [HR. Ibnu Jarir Ath-Thobariy sebagaimana dalam Ash-Shohihah (1/1/39)]